Gambar Menteri Agama Resmikan Gedung Dosen (SBSN) dan Gedung FEBI UIN Alauddin

Menteri Agama Resmikan Gedung Dosen (SBSN) dan Gedung FEBI UIN Alauddin

UIN Online - Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin melakukan kunjungan kerja ke Kampus Peradaban UIN Alauddin Makasar, Kamis (15/02/2017). Kunjungan kali ini didampingi oleh bu Trisna Willy Lukman Hakim guna meresmikan Gedung Dosen (SBSN) dan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Acara Peresmian tersebut digelar di Gedung Auditorium. kampus II UIN Alauddin yang terletak di kawasan Samata, Gowa. Tampak hadir,  Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Arskal Salim, serta Rektor beserta civitas akademika UIN Alauddin Makassar.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Musafir MSi dalam sambutannya mengatakan, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dimulai sejak tahun 2016 dimana UIN telah mendapatkan proyek sebanyak 35 Milyar untuk membangun Tiga Gedung Serbaguna dengan 84 ruang kelas dan fasilitas lengkap. Selanjutnya, 34 Milyar untuk membangun Gedung Dosen dengan 220 ruang dosen serta dilengkapi fasilitas meubelair dan internet.

Saya berharap dengan selesainya dua gedung ini, dosen dan mahasiswa dapat mengajar dan belajar dengan nyaman, ujarnya.

Rektor menambahkan bahwa FEBI UIN Alauddin saat ini mempunyai 2.700 mahasiswa dan 57 dosen. Ada lima program studi, yaitu: Ekonomi Islam, Manajemen, Ilmu Ekonomi, Akuntansi, dan Perbankan Syariah.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dalam proses pembangunan dua gedung tersebut mendapatkan Pendampingan dari Dinas Tata Ruang dan  Pemukiman Provinsi Sulawesi Selatan serta Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Prov. Sulawesi Selatan . 

Pada Sambutan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menuturkan bahwa memasuki tahun keempat dirinya menjabat, ia merasa bersyukur. Pasalnya, tidak kurang dari 32 bertambah sarana prasarana. Seperti, tempat kuliah dosen, laboratorium, dan perpustakaan. 

Selanjutnya, ia berharap adanya pembangunan gedung baru tersebut juga meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Khususnya, tenaga pengajar.

Pembangunan gedung bukan hanya untuk menambah daya dukung UIN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Tridharma Perguruan Tinggi. Tapi, sekaligus juga untuk menghadapi tantangan yang semakin tidak mudah, terang Menag.

Saat ini Kemenag membina 57 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana. Langkah ini penting seiring terus meningkatnya mobilitas vertikal kaum santri.

Menurut Menag, animo masyarakat muslim menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan Islam luar biasa. Pesantren dan madrasah terbukti mampu mengantisipasi tantangan dan kebutuhan zamanya. Bahkan, kalau dulu madrasah menjadi pilihan terakhir, saat ini berubah signifikan, madrasah sudah menjadi pilihan utama.

Trend ini harus diantisipasi oleh PTKIN dengan terus berbenah diri. Trend mobilitas ini tidak bisa dihentikan. Termasuk anak-anak di sekolah umum yang kini berminat melanjutkan studi ke PTKIN, tuturnya.

Gedung baru ini simbol saja. Hal yang tidak kalah penting adalah isinya. PTKIN harus bisa menampilkan jati dirinya melalui pemikiran dan hasil-hasil penelitian sehingga keilmuan terus berkembang. Desain ruangan harus dapat membangkitkan dan menginspirasi. Pengajar adalah jantung lembaga pendidikan, pesannya.

Previous Post Jalur UM-PTKIN UIN Alauddin Makassar Telah Dibuka, Ini Cara Daftar
Next Post Tingkatkan Mutu Pelayanan, Pimpinan FSH Gelar Rapat Koordinasi