Gambar PEMENANG PFI 2010 JADI PEMATERI DISKUSI FOTO DI UIN ALAUDDIN

PEMENANG PFI 2010 JADI PEMATERI DISKUSI FOTO DI UIN ALAUDDIN

UIN Online - Fotografer Harian Koran Sindo Makassar Maman Sukirman, berbagi ilmu foto jurnalistik di hadapan ratusan mahasiswa UIN Alauddin Makassar di Lecture Teater (LT) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Selasa (05/12/2017).

Kegiatan ini dalam rangka Pekan Raya Jurnalistik yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik dengan mengusung tema Proses Cipta Adalah Karya.

Pemenang Anugrah Pewarta Foto Indonesia (PFI) 2010 kategori  People in the News ini menyampaikan, seorang pewarta foto harus memiliki kesabaran untuk menghasilkan karya foto yang memiliki pesan yang kuat, lantaran harus menunggu momen yang pas dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. 

Kalau tidak sabar ndak usah menjadi Fotografer jurnalistik. Kata lelaki yang hobi mengenakan kacamata hitam diatas kepala ini.

Salah satu karya foto hasil bidikan Maman Sukirman yang fenomenal adalah, foto seorang kakek yang bersembunyi di bawah cangkang eskavator saat bentrokan terjadi antara mahasiswa dan polisi pada peringatan hari Anti Korupsi di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) 9 Desember 2010 lalu. Foto ini pulalah yang membawanya terbang ke Hongkong saat memenangi lomba berskala internasional. 

Maman Sukirman menjelaskan kepada peserta diskusi, mengapa foto ini memiliki pesan yang kuat. karena poin of interestnya mendapatkan momen yang pas, seorang kakek yang bersembunyi di bawah cangkang eskavator, menenteng sendal jepit, membawa kantongan. 

Coba yang dia bawa kakek-kakek itu sepatu eiger, atau Ical (moderator) yang bersembunyi di bawah cangkang eskavator pasti fotonya tidak menarik. ungkap Maman. 

Selain itu juga, elemen yang menguatkan foto ini, lanjut Maman, adalah polisi yang berjejer dengan perisai didepannya. Ini yang menjadi latar belakang dari poin of interes foto ini. Ditambah momen peringatan hari Anti Korupsi. 

Sehingga yang perlu diperhatikan, kata Maman dalam memotret adalah jika poin of interesnya di depan harus memperhatikan latar belakang, begitupula sebaliknya, jika poin of interesnya di belakang, latar depan harus memiliki keterkaitan.

Bukan cuma itu, fotogrfer yang biasa dijuluki begal lomba foto oleh rekan rekan sejawatnya ini punya motivasi agar hasil bidikannya tidak biasa-biasa saja. Hasil jepretannya untuk dikompetisikan.

Saya selalu berfikir dalam memotret untuk mengikutkan dalam kompetisi foto. Karena dengan begitu, membuat kita menghasilkan foto yang kreatif dan tidak biasa. 

Tidak heran jika sudah puluhan penghargaan diraihnya lewat hasil karya fotonya.

Previous Post Sidang Promosi Doktor Amalia Syurgawi Kaji Kompetensi Guru Tahfizh dalam Peningkatan Hapalan Al Qur'
Next Post FKIK Gelar Yudisium, Pengambilan Janji Sarjana Keperawatan, dan Pengambilan Sumpah Ners dan Bidan.