Gambar MENPAN-RB RI KUNJUNGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

MENPAN-RB RI KUNJUNGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

UIN ONLINE- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Asman Abnur bersama rombongannya dijemput oleh rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababbari di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Kamis, 14/09/2017.

Mereka tiba sesuai waktu yang dijadwalkan jam 11:00 di Bandara. Rencana kedatangannya adalah untuk mengunjungi beberapa tempat di Makassar, salah satunya kampus UIN Alauddin Makassar. Para petinggi UIN Alauddin yang mendampingi Prof Musafir Pababbari ke Bandara juga menyambut kedatangan MenPAN-RB dan rombongannya.

Mereka mendapat penyambutan dengan sajian yang lebih meriah yakni tarian khas Sulawesi Selatan, di pintu masuk lantai satu Rektorat. Begitupun di lantai tiga Rektorat saat MenPAN-RB bersama timnya hendak masuk ke dalam ruang pertemuan Rektor UIN Alauddin Makassar, mereka di sambut dengan tarian adat Sulawesi Selatan

Kunjungan kerja yang dilakukan MenPAN-RB di UIN Alauddin makassar rencananya untuk mengetahui dan memastikan bagaimana pelaksaan pendidikan kedokteran yang belum lama kehadirannya di UIN Alauddin Makassar. Menteri Asman Abnur dalam sambutannya menghimbau kepada Rektor UIN Alauddin agar punya keinginan besar untuk memajukan kampus yang bernuansa islam itu sedikit lebih maju.

"Saya tidak mau mimpinya terlalu rendah. Harusnya pendidikan islam lebih modern. Mudah-mudahan tahun depan UIN Alauddin bisa berubah wajahnya. Jangan keberadaannya ini hanya karena melihat pasar, ini harus betul-betul memperbaiki niatnya untuk membuat lebih besar dan lebih modern, kalau bisa jadikan kampus percontohan di Indonesia bagian timur," kata Mentri Asman Abnur.

Ia lalu menyarakan agar semua bentuk prosedural dapat di penuhi, kalau bisa betul-betul sesuai dengan prosedur aturan hukumnya. Jadi terlihat bukan hanya sekedar mendirikan sebuah pendidikan yang hanya melihat konsumen, tapi yang perlu adalah bagaimana agar bisa melihat pada kualitas. Sehingga UIN Alauddin bisa menjadi contoh di Indonesia bagian timur.

 

Previous Post Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Raih Akreditasi A dari Perpusnas RI
Next Post Talk Show UIN Alauddin-BPIP RI, Bahas Isu Intoleransi, Ekstrimisme dan Radikalisme