Gambar FEBI dan BANK INDONESIA SOSIALISASI TUGAS DAN PERAN BI

FEBI dan BANK INDONESIA SOSIALISASI TUGAS DAN PERAN BI

UIN ONLINE - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Sosialisasi tentang tugas dan peran BI. Kegiatan tersebut digelar di Lantai 4 Gedung Rektorat. Rabu (15/03/2017)

Kegiatan yang mengusung tema "ciri-ciri keaslian uang rupiah, kebanksentralan dan gerakan nasional non tunai" tersebut dihadiri oleh mahasiswa FEBI terutama program studi perbankan syariah.

Dalam sambutannya Perwakilan dari Bank Indonesia, Kepala Divisi sistem pembayaran dan pengelolaan BI, Jundun faisal mengatakan bahwa terdapat tiga agenda dalam sosialisasi tersebut yakni, kebanksentralan, pengenalan uang rupiah baru, serta gerakan non tunai. 

"Terdapat tiga agenda yakni, pertama adalah kebanksentralan akan menjelaskan nilai rupiah stabil dengan harga-harga serta nilai mata uang rupiah dan nilai uang asing. Kedua, pengenalan uang rupiah baru, tahun emisi 2016 mengenai empat pecahan uang logam dan tujuh pecahan uang kertas. Lalu ketiga, Gerakan non tunai terkait pembayaran non tunai harus lebih banyak dari pada tunai," tuturnya dalam sambutan.

Ia juga menyampaikan bahwa gambar depan dari mata uang adalah gambar pahlawan dan di bagian belakang terdapat pemandangan alam dan tarian Indonesia.

"Saat ini kita hidup tentram berkat jasa-jasa pahlawan. Maka dari itu BI mengenalkan pahlawan-pahlawan Indonesia. Meskipun dari gambar pahlawan tersebut di dominasi oleh pria. Hal ini dikarenakan pahlawan wanita hanya sedikit. Serta, merepsresentasikan dan mensosialisasikan keindahan alam indonesia," ucapnya.

Lanjutnya, gambar pahlawan yang dipilih pun berdasarkan hasil diskusi yang panjang oleh para akademisi, dan tokoh masyarakat.

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Prof Dr Muslimin Kara MAg mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting bagi seluruh masyarakat UIN terutama mahasiswa, agar kabar yang beredar selama ini seperti pemilihan gambar pahlawan dan logo BI dapat dengan jelas dipahami.

"Kesalahpahaman terhadap uang baru seperti logo dapat dipahami, sehingga kita melek terhadap uang serta meningkatkan pengetahuan kita dalam bidang moneter. Terlebih lagi, setelah terpisahnya BI dan OJK tentu tugas dan fungsinya berbeda," terangnya.

Lanjutnya, Gerakan non tunai ini juga dapat diaplikasikan oleh mahasiswa karena gerakan non tunai dapat menginisiasi masyarakat UIN Alauddin untuk meninimalisir penggunaan uang. "Menggunakan uang lebih efesien dan akuntabilitas," ucapnya.

 

 

Previous Post Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar Gelar Rakor Persiapan Pendaftaran Ulang Mahasiswa Baru
Next Post 569 Dinyatakan Lulus SNBP UIN Alauddin, Prodi Kedokteran Paling Diminati