Gambar BERDOSA ALUMNI UIN, JIKA TIDAK TAU MENGAJI

BERDOSA ALUMNI UIN, JIKA TIDAK TAU MENGAJI

UIN ONLINE – Wakil dekan I, Fakultas Syariah dan Hukum, Dr Abdul Halim Talli menghimbau kepada seluruh mahasiswa yang belum bisa atau belum lancar membaca alquran agar segera memperbaiki cara baca qurannya, maksimal sebelum maju dalam ujian komprehensif.

Hal itu diungkap Halim, terkait persyaratan bagi mahasiswa yang ingin maju untuk ujian Komprehensif. Menurutnya, mahasiswa yang dianggap belum lancar membaca AlQuran, tidak akan diterima untuk maju ujian Komprehensif. "Jadi mereka yang mau Kompren, dites dulu bacaan AlQurannya, kalau lancar baru bisa Kompren. Tapi, kalau belum lancar membaca disuruh kembali untuk meperbaiki" kata Dr. Halim Talli.

Halim berkomentar bahwa, seharusnya, mahasiswa yang kuliah di UIN Alauddin Makassar, terkhusus lagi bagi mereka yang menuntut ilmu di fakultas Syariah dan Hukum diharapkan agar semua bisa membaca AlQuran dengan lancar, karena akan sangat kontras, jika mereka yang dari pendidikan yang nuansanya agamis Islam tapi tidak tau mengaji.

Dalam rangka itu, Wadek I fakultas Syariah dan Hukum itu, telah membentuk tim penguji baca tulis alquran, bagi mahasiswa yang ingin maju untuk ujian Komprehensif. Tim ini telah dibentuk sejak Januari 2017 lalu dan telah mulai diterapkan bagi para mahasiswa calon sarjana, Fakultas Syari’ah dan Hukum. 

Dengan raut wajah serius dan prihatin, Halim berujar bahwa naïf sekali jika ada mahasiswa yang selesai di sini (FSH), tapi tidak tau mengaji. Bahkan menurutnya, dirinya merasa berdosa bila ada mahasiswa yang sudah sarjana tapi belum tau mengaji. "Berdosa kita semua ini kalau sudah alumni tidak tau mengaji," tuturnya saat di jumpai di ruangannya, Kamis (09/03/2017).

Selain program kemampuan baca tulis quran itu, Ia juga menjelaskan tentang akan diterapkannya program wajib menghafal Juz 30 bagi mahasiswa yang ingin maju untuk ujian Komprehensif. Program ini menurutnya, baru akan diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2016.

Ada pun untuk angkatan 2014, rencananya baru akan diterapkan 10 surah, dan angkatan 2015 mungkin 20 surah dari  juz Amma (Juz 30). Tambahnya lagi bahwa program ini, ke depan akan masuk menjadi kurikulum bagi seluruh PTKIN di seluruh Indonesia.  "Untuk yang juz 30 itu akan di masukkan sebagai kurikulum, jadi semua PTKIN akan memberlakukan ini" pungkasnya.

Previous Post Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Raih Akreditasi A dari Perpusnas RI
Next Post Kabar Duka! Dosen FTK UIN Alauddin Makassar, Muhammad Rusydi Wafat