Gambar DR ARMYN: KURIKULUM FKIK AKAN HASILKAN ALUMNI YANG ISLAMI

DR ARMYN: KURIKULUM FKIK AKAN HASILKAN ALUMNI YANG ISLAMI

UIN ONLINE – Visi UIN Alauddin Makassar yang antara lain adalah Integrasi keilmuan, secara simultan dilaksanakan oleh Fakultas-fakultas di UIN Alauddin Makassar. Kali ini Dr. Andi Armyn Nurdin, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) menyatakan bahwa “Kurikulum di FKIK UIN Alauddin Makassar, bertujuan untuk menghasilkan alumni yang islami dalam melaksanakan profesinya dan islami dalam kehidupan sehari-harinya,” hal ini diungkapkan  Andi Armyn Nurdin saat workshop penjabaran visi integrasi keilmuan ke dalam kurikulum di bidang Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Rektor Bidang Akademik Lantai III Rektorat. (Rabu, 18/01/2017). Dihadiri oleh beberapa pimpinan Universitas, Fakultas, pakar, dosen dan pegawai UIN Alauddin Makassar. Dr Armyn menilai peradaban islam dan menghasilkan dokter islami yang berkompetensi internasional.

“Peradaban islam merupakan suatu sistem yang dilaksanakan di institusi pendidikan yaitu, kampus dan rumah sakit pendidikan sedangkan dokter islami merupakan produk institusi pendidikan yaitu, alumni yang dihasilkan,” tuturnya.

Dari kurikulum tersebut menghasilkan integrasi ilmu kedokteran dan kesehatan dengan Al-Qur’an sebagai sumber dari seluruh sumber ilmu pengetahuan. “Dosen dan mahasiswa yang nantinya akan berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an, sunnah nabi Muhammad SAW, sahabat dan ulama,” ungkapnya.

Ia menambahkan, “Dosen dapat menyontohkan sifat-sifat nabi Muhammad SAW yakni fathanah, amanah, shiddiq dan tabliqh,” harapnya.

Untuk meningkatkan keterampilan civitas akademika, dosen harus berkualifikasi pendidikan luar negeri, publikasi inti, kualifikasi pendidikan spesialis dan S3, guru besar dan memiliki jaringan dengan fakultas kedokterandi Negara lain.

Sementara, mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,50, TOEFL minimal 500, dan memenangkan lomba karya ilmiah nasional dan internasional.

 

 

Previous Post FEBI UIN Alauddin Bahas SKP, Halal Bihalal, hingga Yudisium pada Rakor
Next Post Rektor UIN Alauddin Target 75 Persen Prodi Terakreditasi Unggul