UIN ONLINE -- Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Program ini diselenggarakan sejak tahun 2010. Sebelumnya Beasiswa Bidik Misi ini memberikan tiga Item pembiayaan yaitu, Biaya SPP, Biaya Living Cost dan Biaya Pembinaan. Untuk tahun 2016 ini satu item pembiayaan itu telah ditiadakan.
Hal ini disampaikan Kabag Kemahasiswaan, Drs. Alwan Suban, M. Ag., saat menyampaikan laporannya di hadapan Rektor, Wakil Rektor III dan Kepala Biro Administrasi Umum dalam Kegiatan Pelatihan Riset bagi Mahasiswa Program Bidik Misi UIN Alauddin Makassar, 12/10/2016 di Gedung Rektorat Lt I. Kampus II UIN ALauddin Makassar.
“Sebelumnya ada dana pembinaan. Untuk tahun 2016 tidak ada lagi dana pembinaan. Jadi untuk tahun ini biaya itu hanya terdiri dari biaya SPP dan Biaya Living cost”, papar Alwan. “Kegiatan yang kita lakukan hari ini dibiayai oleh anggaran dari Universitas, dan hal itu merupakan kebijakan yang diambil oleh pimpinan universitas, agar pembinaan bagi mahasiswa ini tetap berjalan”, lanjut Alwan.
Pelatihan Riset ini dilaksanakan, untuk membentuk keterampilan Soft Skill bagi mahasiswa bidik misi, sekaligus untuk mencari bibit peneliti dari UIN Alauddin Makassar untuk mengikuti lomba tingkat nasional di Aceh pada tahun 2017 mendatang.
Alwan mengurai bahwa peserta dalam kegiatan ini berjumlah 140 orang yang dibagi menjadi 3 kelompok. Di hari pertama ini para peserta akan mendapatkan materi teori. Selanjutnya besok, peserta akan dibagi menjadi 3 kelompok untuk melaksanakan praktek penelitian. Setiap kelompok akan diberikan judul tertentu, yang selanjutnya akan diteliti dan didampingi oleh tim pendamping. Tutupnya.
