Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. dr. H. Moh. Isom, M. Ag pada pembukaan kegiatan Workshop Good University Governance Tahap 2, Satuan Pemeriksa Internal (SPI) PTKIN di bawah koordinasi Kementerian Agama, di Mataram, Kamis malam, 21 Juli 2016.
Menurut beliau, fungsi SPI sebagai pelaksana kegiatan pre-audit harus dimaksimalkan sebagai tindakan pencegahan mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas sistem pelaporan keuangan Satker menuju opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Pre audit merupakan salah satu jenis audit selain current audit dan post audit yang dilaksanakan untuk mencapai sistem pelaporan keuanga yang berkualitas. Hal penting yang mendukung pelaporan keuangan yang bagus adalah didasarkan pada data yang bagus sehingga menghasilkan perencanaan yang baik, pengganggaran dan pelaksanaan kegiatan yang baik.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Abdullah Hanig, S.Ag, Kasubag TU Diktis Kementerian Agama, peran SPI harus dimaksimalkan sebagai garda terdepan yang mendampingi eksekutif (pimpinan) PTKIN. Hal ini diimplementasikan oleh Diktis Kementerian Agama melalui workshop GUG tahap 2 ini yang akan membahas finalisasi penyusunan pedoman audit yang akan menjadi pedoman SPI pada semua PTKIN di Kementerian Agama, yang akan berlangsung tanggal 21 – 23 Juli 2016. Pembahasan dilakukan oleh 17 tim SPI dari PTKIN di bawah Kementerian Agama, dan merupakan lanjutan dari FGD tahap I yang diselenggarakan di Makassar tanggal 29-31 MAret 2016 lalu.
Turut hadir dalam acar pembukaan kegiatan workshop ini Rektor IAIN Mataram, Wakil Rektor bidang I dan bidang III, Kepala Biro AUPK dan beberapa dekan dalam lingkup IAIN Mataram.
