Gambar Kapitalisme Jadi Momok Mengerikan, Dema FEBI Gelar Dialog

Kapitalisme Jadi Momok Mengerikan, Dema FEBI Gelar Dialog

UIN Online - Pemateri dalam kegiatan ini yakni, Kartini sebagai Koalisi Perempuan Indonesia dan Ninis Arevni sebagai Serikat Perempuan Indonesia.

Salah satu pemateri, Ninis Arevni mengatakan bahwa Logika kapitalisme yaitu akumulasi, eksploitasi, ekspansi masih menjadi momok yang mengerikan bagi masyarakat, khususnya perempuan.

“Tubuh perempuan di hegemoni negara. Siapa bilang perempuan sudah merdeka?,” tegasnya.

Selanjutnya, Budaya patriarki yang sudah melekat ini jangan sampai membuat masyarakat menghamba pada kapitalisme.

Ia juga mengungkapkan bahwa “Kemauan untuk belajar, keberanian untuk berlawan dan kemampuan untuk bertahan,” paparnya.

Koalisi Perempuan Indonesia, Kartini mengatakan bahwa “Perempuan sebagai objek atau alat komoditi. Bentuk keterwakilan dimaknai sebagai simbol, kapitalisme bergerak di alam bawah sadar,” urainya.

Ia beranggapan bahwa hal yang utama dilakukan perempuan adalah membentuk jaringan dan bergerak dibidang perempuan, meningkatkan representasi di ranah politik dan menduduki posisi strategis, melakukan advokasi, membangun akses, dan ikut kegiatan pergerakan perempuan atau terlibat langsung.

“Posisi tawar perempuan dalam berpolitik adalah 30% dan kontribusi perempuan ini dalam belenggu kapitalisme,” ulasnya.

Previous Post Kebijakan Rektor, Hanya 31 Mahasiswa FEBI UIN Makassar Diwisuda
Next Post Tingkatkan Status Akreditasi, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Makassar Susun ISK